Puisi Kecewa Dalam Ragu
Karya Pangeran Angguna Alfarisy
Keraguan adalah hidup kekalahan
Seperti musuh utama yang terbesar
Jadi harus punya sifat keyakinan
Agar mendapatkan impian yang besar
Kecewa bukanlah malapetaka
Kecewa bukan berarti maksiat
Kecewa bukan berarti bencana
Tetapi sebagai bukti berbakat
Sedih itu perasaan yang sakit
Seperti turunnya air hujan
Sebab makin lama makin sakit
Hingga sulit untuk dikatakan
Penjelasan puisi.
Puisi ini menjelaskan tentang keraguan, kekecewaan, dan kesedihan dalam kehidupan. Penulis menggambarkan keraguan sebagai musuh utama yang dapat menghancurkan seseorang. Untuk meraih impian yang besar, penulis menekankan pentingnya memiliki keyakinan yang kuat.
Selanjutnya, puisi menjelaskan bahwa kecewa bukanlah akhir dari segalanya. Kecewa tidak berarti bahwa seseorang melakukan dosa atau bahwa itu adalah bencana. Sebaliknya, kecewa dapat menjadi bukti kemampuan dan bakat seseorang. Penulis menekankan bahwa kecewa adalah bagian dari kehidupan yang perlu dihadapi dan dihadapi dengan bijak.
Puisi juga menggambarkan sedih sebagai perasaan yang menyakitkan, seperti turunnya hujan. Semakin lama seseorang merasa sedih, semakin sakit perasaannya dan semakin sulit untuk diungkapkan.
Secara keseluruhan, puisi ini mengajak pembaca untuk memiliki keyakinan dalam menghadapi keraguan, mengubah kecewa menjadi pelajaran, dan menyadari bahwa sedih adalah bagian alami dari hidup yang harus dihadapi.