Puisi Laut
Karya Febriani Azizah Putri
Aku berdiri di tepi pantai
Dibawah langit yang membentang
Menatap ke laut lepas
Mengagumi lukisan biru tak terbatas
Riuh ombak siratkan kedamaian
Desir angin menerpa bak belayan
Menikmati suasana mu hadirkan ketenangan
Biru mu adalah pesona kehangatan
Ombak bergulung berdeburan
Berusaha mencapai bibir pantai
Bak waktu yang tak pernah kembali
Terus berjalan bahkan belari
Angin senja, sepoi membelai wajah
Sejuknya sepoi ke jiwa
Temani kami yang masih duduk terpana
Wahai laut yang mempesona
Penjelasan puisi.
Puisi tersebut menggambarkan penulis yang berdiri di tepi pantai dan memandang ke laut yang luas di bawah langit yang membentang. Penulis mengagumi keindahan lukisan biru yang tak terbatas yang terbentang di hadapannya. Riuh ombak menyiratkan kedamaian, sedangkan desiran angin memberikan kehangatan seperti belaian. Penulis menikmati ketenangan yang ditawarkan oleh suasana pantai, dengan warna biru laut yang mempesona memberikan kehangatan dan pesona.
Ombak yang bergulung-gulung mencoba mencapai bibir pantai, mengingatkan penulis akan perjalanan waktu yang tak pernah kembali dan terus berjalan bahkan berlari. Angin senja yang sejuk menyentuh wajah memberikan ketenangan pada jiwa penulis. Penulis merasa terpana oleh keindahan laut yang mempesona dan mengungkapkan pengagumannya terhadap kehadiran laut yang begitu indah.