Puisi Puing Kenangan
Karya Najwa Rayani Dwinova
Tiap kali ku lihat samudera
Kuteringat caramu tertawa
Ceria dengan pipi merah merona
Pesona rasa kuurai dengan kata
Harusnya kau tak lagi memicu debar
Kala namamu tak sengaja kudengar
Kau membuatku terjebak
Ditengah puing kenangan yang berkerak
Aku lelah jika harus terus sembunyi
Sebab bayangmu selalu saja kutemui
Datang memandang dan menghantui
Merekatkan Kembali berkas berkas memori
Penjelasan puisi.
Puisi ini mencerminkan perasaan kontradiktif antara kerinduan dan kelelahan terhadap seseorang yang masih meninggalkan jejak yang kuat dalam hidup penulis. Penulis merindukan orang tersebut, tetapi juga merasa lelah dengan pengaruhnya yang terus menerus hadir dalam pikiran dan hatinya.