Puisi Duka
Karya Prasetyo Alham Rajasa
Dalam hening malam yang sunyi
Terhampar pilu dalam senyap
Hatiku tergurat oleh luka
Seperti reruntuhan yang tak terampuni
Di balik senyum yang terukir di wajah
Tersembunyi duka yang tak terbendung
Bagai angin yang menusuk tulang dan darah
Pilu mengalir dalam jiwa yang terluka
Rindu yang tak terbalas
Cinta yang terabaikan dan terhempas
Kepergian yang meninggalkan duka
Semua tercipta dalam pahitnya pilu
Meski pilu melanda, kupegang erat keyakinan
Bahwa setiap luka akan kembali pulih
Puisi pilu ini, sebagai ungkapan penyesalan
Mengalun dalam doa, agar pilu berakhir
Ketika pilu menggelayut dalam hati
Kutemukan kekuatan dalam kesendirian
Karena di dalam setiap kepedihan yang dalam
Ada kekuatan yang menakjubkan untuk bangkit kembali
Penjelasan puisi.
Puisi tersebut menggambarkan keadaan hati yang sedih dan pilu dalam suasana malam yang sepi. Penulis merasakan luka dan kehancuran yang tidak dapat diampuni, serta kesedihan yang tersembunyi di balik senyuman yang terlihat di wajahnya. Rindu yang tidak terbalas, cinta yang terabaikan, dan kepergian yang meninggalkan duka juga disampaikan dalam puisi ini.
Namun, meskipun penuh dengan pilu, penulis tetap memegang keyakinan bahwa setiap luka akan sembuh dan mengharapkan akhir dari kesedihan. Pada saat-saat kesedihan terasa kuat, penyair menemukan kekuatan dalam kesendirian dan menyadari bahwa di dalam setiap kepedihan terdalam, ada kekuatan yang luar biasa untuk bangkit kembali.