Puisi Pedih
Karya Shaareva Zuleykha Deylan
Malam terasa sunyi
Meratap aku sendiri
Semesta seakan enggan mendekapku
Seolah puas merusak nuraniku
Disela sela kesedihanku
Langit tersenyum kepadaku
Seakan tau pedihku
Rinai temani laraku
Lelah sudah raga ini
Hilang sudah rasa ini
Menjerit saja batinku tak mampu
Seolah tak kuasa menampung dukaku
Penjelasan puisi.
Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian, kehampaan, dan kesedihan yang dirasakan oleh penulis di malam yang sunyi. Penulis merasa sedih dan meratap sendirian, dengan perasaan bahwa semesta tidak menghibur atau mendukungnya. Penulis merasa bahwa semesta seolah senang melukai dan merusak hati nuraninya.
Namun, di tengah kesedihan itu, penulis melihat langit tersenyum kepadanya. Seperti langit yang mengetahui penderitaan dan kesedihan penulis, hujan yang menemani air mata penulis dalam kesedihannya.
Puisi ini menggambarkan kesedihan yang mendalam dan kehilangan harapan, dengan langit yang menjadi simbol harapan kecil dan hujan sebagai pengiring kesedihan penulis.