Puisi Tatkala Maut Menjemput
Karya Farhan Putra Maheswara
Kamarku terasa begitu sunyi
Bebas dari hiruk-pikuk duniawi
Aku bisa melihat
Sang maut telah mendekat
Saat yang telah kutunggu
Hari di mana maut menjemput
Sebentar lagi ia kan menjemputku
Dengan berwujud seutas tali
Sang Maut sudah berada di leherku
Ia mencengkeram leherku dengan halus
Cengkeraman darinya semakin kuat
Menarik jiwa dari ragaku ini
Napasku mulai sesak
Pandanganku mulai buram
Pendengaranku mulai melemah
Pikiranku mulai meredup
Jikalau aku pergi
Tiada seorangpun yang rugi
Jikalau aku pergi
Bumi akan tetap berotasi
Jikalau aku pergi
Waktu dunia tak kan berhenti
Wahai maut,
Bawalah aku sekarang
Bawa aku ke pangkuanmu
Tempat penuh kebahagiaan abadi
Penjelasan puisi.
Puisi tersebut menggambarkan perasaan penulis yang merasa kesepian dan merenung tentang kematian. Penulis menciptakan suasana yang sunyi di dalam kamarnya, bebas dari keramaian dunia yang sibuk. Penulis menyadari bahwa kematian telah mendekatinya, dan penantian akan saat itu terasa di hatinya. Puisi ini menggambarkan proses kematian secara fisik, dengan napas yang sesak, pandangan yang buram, pendengaran yang melemah, dan pikiran yang meredup. Penulis merasa bahwa jika dirinya pergi, tidak akan ada yang akan dirugikan dan dunia akan terus berputar tanpa henti.