Puisi Edelweissku Karya Annisa Fajra Humaira

Komentar
X
Bagikan

Puisi Edelweissku
Karya Annisa Fajra Humaira

Mama… begitulah aku memanggil dirinya
Begitulah panggilanku untuk dirinya
Untuk seseorang yang namanya telah terukir indah di hatiku
Seseorang yang apapun keadannya akan tetap dihatiku

Di saat kehidupan seakan menenggelamkanku
Hanya ada seseorang yang menarikku ke permukaan
Hanya ada Seseorang yang membuatku tetap berlayar
Dikala ku hampir karam diantara dahsyatnya gelombang

Di saat ku terjatuh dan terluka
Hanya ada seseorang yang datang menghampiriku
Hanya ada seseorang yang paling memahamiku
Hanya ada seseorang yang paling kusayangi

Rasa sayangku kepadanya akan abadi bagai bunga abadi
Terimakasih ma, karna telah menjadi ibu yang terbaik
Maaf ma… karna ku belum bisa jadi yang terbaik untuk dirimu
Ma… terkadang aku lalai dan terlena dengan kehidupanku

Ma… terkadang aku bingung dan tak tau harus apa
Maaf ma… karna terkadang aku tak menyadari kehadiranmu
Ma… di saat ku besar nanti akan berikan segala hal untukmu
Ma… tak akan kubiarkan sedikitpun panas menyentuh kulitmu

Ma… akan kubawa dirimu pergi bersamaku selalu
Ma… aku akan membuatmu bangga dan membahagiakanmu

Meskipun langkahku kadang tersendat
Aku akan tetap melangkah demi dirimu
Seseorang yang paling pantas aku perjuangkan
Seseorang yang abadi di hatiku bagai bunga edelweiss

 

Penjelasan puisi.

Puisi tersebut menjelaskan tentang hubungan antara penulis dengan ibunya. Penulis memanggil ibunya dengan sebutan “Mama”. Mama dianggap sebagai sosok yang selalu ada dan mendukung penulis dalam kehidupan. Ketika penulis merasa terjatuh dan terluka, hanya Mama yang datang menghampiri dan memahami penulis dengan baik. Penulis menyatakan rasa sayang yang abadi kepada Mama, dan berterima kasih karena Mama telah menjadi ibu terbaik.

Namun, penulis juga mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf karena belum bisa menjadi yang terbaik untuk Mama. Ia menyadari bahwa terkadang lalai dan terlena dengan kehidupan sendiri, serta tidak menyadari kehadiran Mama. Penulis berjanji bahwa ketika dewasa akan memberikan segala hal untuk Mama dan melindunginya.

Penulis juga menyatakan akan selalu membawa Mama bersamanya dan membuat Mama bangga dan bahagia. Meskipun penulis mengakui bahwa langkah mereka kadang tersendat, mereka akan tetap melangkah demi Mama. Mama dianggap sebagai seseorang yang paling pantas untuk diperjuangkan, dan akan selalu abadi di hati penulis seperti bunga edelweiss. Puisi ini mencerminkan rasa cinta, penghargaan, dan tekad penulis untuk menjaga dan memperjuangkan hubungan dengan ibunya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x