Puisi Rindu
Karya Keisa Ivada
Aku duduk berhamparan semesta
Memandang wajahmu dalam bayang
Bayang bagaikan seuntai cahaya
Akan selalu aku kenang
Ini adalah sebuah asmaraloka
Bercerita rasa yang merindu
Membuka kepingan memori indah
Sebuah memori tak tergantikan
Engkau sang pecinta asmara
Menitipkan rindu lewat kata
Kata terukir dalam jiwa
Menjadi saksi atas rasa
Penjelasan puisi.
Puisi ini menggambarkan penulis duduk di tengah semesta, memandang wajah orang yang dicintainya dalam bayangan. Bayangan itu diibaratkan sebagai seuntai cahaya yang akan selalu diingat oleh penulis. Puisi ini menciptakan suasana asmaraloka, di mana penulis merindukan kehadiran orang tersebut. Puisi membuka kenangan-kenangan indah yang tak tergantikan, memori yang berharga dalam hubungan tersebut.
Orang yang dicintai dianggap sebagai sang pecinta asmara, yang mengungkapkan rindu melalui kata-kata. Kata-kata tersebut terukir dalam jiwa penulis, menjadi saksi atas perasaan yang mendalam. Puisi ini mencerminkan rasa cinta yang tulus dan kerinduan yang kuat terhadap seseorang, serta penghargaan terhadap kata-kata yang mengungkapkan perasaan tersebut.