Puisi Imaji Dan Halusinasi
Karya Muhammad Farel Aranza
Malam begitu sunyi kau beri
Dibangku panjang kududuk sendiri
Rindu menderu menghampiri
Memutar kembali semua kisah memori
Hanya ditemani secangkir kopi
Playlist spotify terputar melodi
Tat kala lamunan kian menjadi
Terngiang segala kenangan dan imaji
Sempat terfikir apakah ini halusinasi
Benarkah pertemanan kita cukup sampai disini
Penjelasan puisi.
Puisi ini menggambarkan suasana malam yang sunyi, dimana penyair duduk sendirian di sebuah bangku panjang. Rindu hadir dengan kuat dan menghampiri, memutar kembali semua kenangan dalam ingatan. Penyair hanya ditemani secangkir kopi dan mendengarkan lagu-lagu dari playlist Spotify, yang menciptakan suasana melodi dalam lamunan.
Saat penyair tenggelam dalam lamunan tersebut, kenangan dan imaji masa lalu kembali muncul. Penyair merenung dan mempertanyakan apakah pertemanan mereka cukup sampai pada titik ini. Ada pertanyaan dalam pikiran penyair apakah semua yang mereka miliki hanyalah halusinasi atau sesuatu yang nyata.
Puisi ini menggambarkan perasaan rindu, kesepian, dan keraguan dalam hubungan persahabatan. Penyair merenung tentang keadaan saat ini dan mempertanyakan keberlanjutan hubungan mereka.