Puisi Keadilan Yang Tergadai
Karya Annisa Fitri Hafizhah
Keadilan seolah lenyap tak bersisa
Seolah olah menetap di rimba
Yang berkuasa semakin berjaya
Yang lemah semakin menderita
Ketika malam mulai bersua
Malam dan para mafia
Layaknya sahabat lama
Suap-menyuap bagaikan tradisi nya
Keadilan telah tergadai
Dikala dunia kaya dusta
Diriku terdiam melihatnya
Para tikus berdasi berpesta
Ditengah pusaran fulus mengitarinya
Uang dan citraan diri
Fatamorgana, pakaian diri
Penjelasan puisi.
Puisi ini menggambarkan ketidakadilan yang dirasakan di dunia, di mana keadilan tampaknya menghilang dan hanya ada untuk mereka yang berkuasa. Puisi menggambarkan dunia sebagai rimba di mana mereka yang memiliki kekuasaan semakin kuat dan yang lemah semakin menderita. Saat malam tiba, malam dan para mafia digambarkan sebagai sahabat lama yang saling memberikan suap-menyuap, seolah itu adalah tradisi mereka. Keadilan dijual dan diperdagangkan.
Dalam dunia yang penuh dengan kebohongan, penyair terdiam saat melihatnya. Orang-orang berpakaian formal seperti tikus dengan dasi sedang merayakan dan berpesta di tengah pusaran uang. Uang dan pencitraan diri menjadi penting, tetapi semuanya hanyalah fatamorgana, ilusi yang tidak nyata.
Puisi ini menyoroti ketidakadilan sosial dan korupsi di dalam masyarakat, di mana kekuasaan dan uang memiliki pengaruh yang kuat dan keadilan sering kali terpinggirkan.