Puisi Menanti
Karya Naila Awallia Putri
Ku tatap senja sore ini
Menyusut secara perlahan
Awan pun ikut sirna dengan nya
Seperti dia yang hanya singgah
Semesta dibasahi oleh hujan
Aku hanya diam dan menyaksikan
Setiap isak sedih yang dia lirihkan
Seperti menusuk ku dalam diam
Aku ingin mendekapmu hangat
Memoles Luka yang masih baru
Lalu pada akhirnya mesti memilih
Menyimpan rasa dan enggan beralih
Ini hanya perihal masa
Kau begitu pas tak tergantikan
perihal rasa mu, itu tergantung waktu
karena aku, hanya mampu menunggu
Penjelasan puisi.
Puisi ini menggambarkan perasaan penyair saat menyaksikan senja sore yang meredup secara perlahan. Seperti senja yang singgah sebentar, dia juga merasa bahwa seseorang yang penting baginya hanya singgah sesaat dalam hidupnya.
Penyair merindukan kehangatan dan ingin memeluk orang yang mereka cintai untuk menyembuhkan luka-luka yang masih baru. Namun, di akhirnya mereka harus memilih untuk menyimpan perasaan dan enggan untuk berpindah hati.
Puisi ini juga menyinggung tentang masa dan waktu yang memainkan peran penting dalam perasaan seseorang. Penyair menyadari bahwa kecocokan dan perasaan yang dimiliki oleh orang yang mereka cintai sangat bergantung pada waktu. Penyair hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana waktu akan memengaruhinya.
Secara keseluruhan, puisi ini mengungkapkan kerinduan, kesedihan, dan kesulitan dalam hubungan yang terbatas oleh waktu dan situasi. Penyair menghadapi dilema antara menyimpan perasaan dan menunggu atau memilih untuk berpindah.